Pembagian Sihir Menurut Ar-Razi
PEMBAGIAN SIHIR MENURUT AR-RAZI
Oleh
Wahid bin Abdissalam Baali
Abu Abdillah Ar-Razi mengungkapkan bahwa macam-macam sihir itu ada delapan, yaitu:
1. Sihir Orang-Orang Kildan Dan Kisydan Yang Mereka Adalah Penyembah Tujuh Bintang.
Mereka meyakini bahwa ketujuh bintang itulah yang mengatur dan mengendalikan alam ini. Menurut mereka, bintang-bintang itu yang membawa kebaikan dan keburukan. Itulah orang-orang yang kepada mereka diutus Nabi Ibrahim Alaihis Salam
2. Sihir Orang-Orang Yang Suka Berilusi Dan Mempunyai Jiwa Yang Kuat.
Mereka berpendapat bahwa wahm (ilusi) itu mempunyai pengaruh, yaitu bahwa manusia dapat berjalan diatas pelepah yang diletakkan diatas permukaan tanah, tetapi dia tidak bisa berjalan diatasnya jika dibentangkan diatas sungai atau semisalnya.
Lebih lanjut, Abu Abdillah Ar-Razi mengemukakan bahwa sebagaimana para dokter telah sepakat untuk melarang orang yang suka mimisan (mengeluarkan darah dari hidung) melihat objek yang berwarna merah dan orang yang kesurupan untuk melihat berbagai benda yang mempunyai kilatan sangat kuat untuk yang berputar-putar. Yang demikian itu tidak lain karena jiwa itu diciptakan untuk selalu taat kepada ilusi-ilusi.
3. Meminta Bantuan Kepada Para Arwah Yang Bersemayam Di Bumi.
Yaitu Bangsa Jin. Mereka Ini Terbagi Menjadi Dua Bagian : Jin Mukmin Dan Jin Kafir, Yang Tidak Lain Mereka (Jin Kafir Tersebut) Adalah Syaitan.
Selanjutnya, orang-orang yang memproduksi sesuatu dan orang-orang yang suka melakukan eksperimen telah menyaksikan bahwa berhubungan dengan ruh-ruh bumi ini berlangsung melalui amalan-amalan yang cukup mudah dan dengan mantra yang tidak banyak [1], serta kepulan asap. Jenis ini disebut dengan jimat dan usaha melakukan penundukan.
4. Ilusi, Hipnotis Dan Sulap
Dasar pijakan praktek ini adalah bahwa manusia sering kali melakukan kesalahan dan hanya terfokus pada suatu hal saja dan tidak pada yang lainnya. Tidakkah anda memperhatikan pesulap ulung yang memperlihatkan sesuatu yang bisa membuat para penontonnya tercengang serta menarik perhatian mata mereka kepadanya, sehingga apabila pandangan mereka sudah sibuk dan terfokus pada sesuatu itu, maka si pesulap tersebut akan melakukan hal lain dengan cepat, dan pada saat itu akan telihat oleh mereka sesuatu yang lain selain apa yang mereka tunggu-tunggu, sehingga mereka benar-benar sangat heran. Jika si pesulap itu diam dan tidak berbicara untuk mengalihkan pikiran kepada kebalikan dari apa yang ingin ia kerjakan, sedang jiwa dan ilusi terfokus kepada apa yang hendak dikeluarkannya, niscaya para penonton akan mengerti setiap apa yang dikerjakanya.
5. Berbagai Tindakan Menakjubkan Yang Muncul Dari Hasil Penyusunan Alat-Alat Secara Seimbang Dan Sesuai Dengan Ilmu Rancang Bangun, Misalnya, Seorang (Patung) Penunggang Kuda Yang Memegang Terompet, Setiap Berlalu Satu Jam, Maka Terompet Itu Akan Berbunyi Tanpa Ada Yang Menyentuhnya.
Abu Abdillah Ar-Razi mengungkapkan bahwa diantara penyusunan alat-alat ini adalah penyusunan otak jam. Pada hakikatnya, hal tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai sihir, karena ia memiliki sebab musabab yang pasti dan meyakinkan, orang yang benar-benar memperhatikan pasti akan mampu melakukannya juga.
Berkenaan dengan hal tersebut, perlu saya (penulis) katakan, Sekarang ini, hal-hal tersebut sudah sangat biasa, apalagi setelah terjadi kemajuan ilmu pengetahuan yang menjadi sebab ditemukannya berbagai hal yang menakjubkan.
6. Memakai Bantuan Dengan Obat-Obatan Khusus, Yakni Apa Yang Terdapat Pada Makanan Dan Minyak.
Abu Abdillah Ar-Razi mengungkapkan: Ketahuilah, tidak ada alasan untuk mengingkari berbagai hal khusus tersebut karena pengaruh magnet itu sudah sangat jelas.
7. Ketergantungan Hati.
Dalam hal ini, tukang sihir mengaku bahwa dia mengetahui nama yang Maha Agung dan bahwasannya jin mentaati dan tunduk patuh kepada-Nya dalam banyak hal, dan seterusnya. Jika orang yang mendengar itu mempunyai kemampuan akal yang lemah dan mempunyai insting pembeda yang minim, maka dia akan meyakini bahwa yang demikian itu benar, lalu hatinya bergantung kepadanya sehingga muncul dalam dirinya kecemasan dan rasa takut. Dan jika muncul rasa takut, maka akan melemah pula berbagai kekuatan inderawinya. Pada saat itu, akan sangat mungkin bagi tukang sihir untuk mengerjakan apa yang dikehendakinya.
8. Usaha Melakukan Pergunjingan Dan Pendekatan Diri [2] Dengan Cara Terselubung Dan Nyaris Tidak Terlihat. Dan Hal Itu Sudah Tersebar Luas Di Kalangan Masyarakat. [3]
Dan Ibnu Katsir mengatakan: Ar-Razi telah memasukan banyak macam dari berbagai hal yang telah disebutkan berkenaan dengan seni sihir karena terlalu halus untuk dilihat oleh padangan mata, sebab menurut bahasa, sihir berarti sesuatu yang halus dan sebabnya sangat tersembunyi” [4]
[Disalin dari kitab Ash-Shaarimul Battaar Fit Tashaddi Lis Saharatil Asyraar edisi Indonesia Sihir & Guna-Guna Serta Tata Cara Mengobatinya Menurut Al-Qur’an Dan Sunnah, Penulis Wahid bin Abdissalam Baali, Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i]
______
Footnote.
[1]. Tetapi, praktek ini mengandung kekufuran, kemusrikan dan kerugian yang benar-benar nyata
[2]. Tafsiir ar-Raazi. (II/231).
[3]. Tafsiir Ibnu Katsir (I/147).
[4]. Ibid.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/1214-pembagian-sihir-menurut-ar-razi.html